Jumat, 24 Maret 2017

Penghidupan Kembali Kesenian Adat Minangkabau tentang Randai yang Hampir Terlupakan oleh Generasi Muda di Kenagarian Paninjauan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
hai para blogger.. semoga para blogger saat ini dalam keadaan sehat wal'afiat.. Amin..
ini adalah blog pertama saya,semoga saja ini adalah awal yang baik untuk blog  saya seterusnya. blog ini saya isi dengan makalah tentang randai minangkabau. makalah ini adalah tugas bahasa indonesia yang baru saya buat, saya post makalah ini supaya bisa membantu teman-teman yang memerlukan makalah ini.

KATA  PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr., Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas limpahan Rahmat dan Karunia­­-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan kali ini penulis mengangkat judul “ Penghidupan Kembali Kesenian Adat Minangkabau tentang Randai yang Hampir Terlupakan oleh Generasi Muda di Kenagarian Paninjauan ”.
Penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:
1.      Ibu dan ayah yang telah memberikan dorongan serta mengizinkan penulis umtuk menggunakan handphonenya mencari sumber.
2.      Ibu Rini Mulyati S.Pd selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan memberi masukan serta pengarahan.
3.      Teman-teman seperjuangan yang memberi semangat serta ide-ide.
4.      Serta semua pihak lainnya yang telah mambantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah selanjutnya penulis bersedia menerima kritik dan saran.

Wassalamu’alaikum Wr., Wb.




                                                                    Paninjauan, 24 Januari 2017


                                                                                     penulis



HALAMAN PENGESAHAN


Judul : Penghidupan Kembali Kesenian Adat Minangkabau tentang Randai yang Hampir Terlupakan oleh Generasi Muda di Kenagarian Paninjauan
Penulis : Annisa Latifa
NISN : 0021532955



MENGETAHUI:

                                                                             Paninjuan, 05 Maret 2017
GURU PEMBIMBING                                                          PENULIS

                                                                                           ANNISA LATIFA
Dra.RINI MULYATI
NIP.196804151996032001




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................  i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................  ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah............................................................      1
B.     Tujuan Penelitian......................................................................       1
C.     Metode Penelitian.....................................................................       1
D.    Rumusan Masalah....................................................................        1
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kesenian Adat Minangkabau..................................       2
B.     Aneka Kesenian Adat Minangkabau........................................       2
C.     Kesenian Randai......................................................................        3
D.    Unsur-unsur Randai.................................................................        3
E.     Perkembangan Randai..............................................................       4
F.      Randai di Nagari Paninjauan.....................................................      4
G.    Penyebab Randai Hampir Terlupakan.......................................      4
H.    Solusi.......................................................................................        4
BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan...............................................................................      6
B.     Saran-saran...............................................................................      6
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kesenian adat mungkin karena sulit dipelajari kurang diminati generasi muda zaman sekarang. Ditambah lagi dunia semakin canggih, teknologi semakin beragam dan unik lebih menarik perhatian para remaja daripada kesenian adat. Padahal kesenian jika didalami akan lebih unik dan menarik. Kesenian adat juga merupakan ciri khas dari adat kita yang turun-temurun.
Oleh karena itu, disamping kesenian modern kita harus mengetahui adat kita dan akan lebih baik jika kita pelajari. Kita harus melestarikan kesenian adat agar tetap terjaga untuk generasi berikutnya. Serta kita harus bangga melestarikan adat agar Indonesia tetap indah karena keberagaman adat dan budayanya.

B.     Tujuan Penelitian
Tujuan pada makalah ini ada 2 yaitu:
1.         Tujuan umumnya adalah untuk melestarikan kesenian adat kepada generasi penerus bangsa serta untuk menghidupkan kembali kesenian randai di Kenagarian Paninjauan.
2.      Tujuan khusus makalah ini adalah untuk melengkapi tugas pelajaran materi Bahasa Indonesia kelas 9 MTs semester 2.

C.     Metode Penelitian
Pada makalah ini penulis menggunakan metode penelitian perpustakaan dan penelitian lapangan di Nagari Paninjauan.

D.    Rumusan Masalah
Bagaimana penghidupan kembali kesenian adat Minangkabau tentang randai yang hampir terlupakan oleh generasi muda di Kenagarian Paninjauan?



BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kesenian Adat Minangkabau
Sebelum kesenian adat Minangkabau, terlebih dahulu kita ketahui pengertian kesenian adat. Kesenian adalah unsur yang menjadi bagian dari hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu.
Berdasarkan ilmu sosial, kesenian terkandung nilai-nilai, norma, pengetahuan dan kepercayaan yang terintegrasi dalam kebudayaan sehari-hari masyarakat guna untuk mencapai idealnya. Tujuan utamanya adalah interpretasi dan melengkapi kehidupan. Ada kalanya sesuatu dijadikan alat  bantu untuk tujuan lainnya seperti, perjuangan, agama, propaganda simbolisme dan keharmonisan tatanan kemasyarakatan. Kesenian juga merupakan ciri-ciri universal manusia, artinya setiap manusia secara naluriah mempunyai rasa seni.
Hal tersebut menyebabkan setiap individu mempunyai bakat untuk mencipta seni, karena berkesenian merupakan kebutuhan setiap manusia.
Kembali kesenian adat Minangkabau. Jadi, kesenian adat Minangkabau adalah unsur yang menjadi bagian dari hidup masyarakat Minangkabau.
B.     Aneka Kesenian Adat Minangkabau
1.      Silat
Silat adalah seni beladiri tradisionalMinangkabau. Silat ada dua macam:
a.       Pencak silat, adalah silat yang biasa digunakan untuk tari-tarian pertunjukan.
b.      Silat(silek), yang bertujuan untuk membela diri
2.      Randai
Randai dilaksanakan dalam bentuk theater arena. Peprmainan randai dilaksanakan dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkah kecil-kecil secara perlahan sambil manyampaikan cerita lewat nyanyian secara beganti-gantian.
3.      Sepak rago
Sepak rago adalah sebuah olahraga tradisional mirip sepak takrau
4.      Tarian rakyat
Tarian tradisional yang bersifat klasik umumnya memiliki gerakan aktif, dinamis, namun tetap berada di dalam alur dan tatanan yang khas.
5.      Tabuik
Tabuik adalah upacara peringatan terbunuhnya Husein (cucu Rasulullah SAW)
6.      Karawitan
Alat musik khas Minangkabau untuk mengiringi tarian.
C.     Kesenian Randai
Chairul Harun, kata randai berasal dari kata “andai” atau “ Handai” yang berbicara dengan intim dan akrab mempergunakan kias. Ibarat petatah petitih seni sastra Minangkabau.
Ada juga yang mengatakan bahwa randai berasal dari kata “Rantai” yang diambil dari bentuk formasi yang terlihat pada pertunjukannya. Formasi tersebut melingkar menyerupai lingkaran randai.
Yusaf rahman (Musisi Minang), Randai berasal dari kata “Ra’yan Lida’i” berasal dari kata “da’i” sebutan kepada pendakwah dalam tarekat na’sabaniah. Ketiga pengertian diatas tidak dipertanggungjawabkan secara bahasa.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, randai dalam bahasa sangskerta berarti mengarung di air atau di lumpur. Dalam bahasa minang adalah formasi melingkar, bernyanyi dan bertepuk tangan
D.    Unsur-unsur Randai
Sebagai teater tradisi rakyat Minangkabau randai merupakan teater dengan jenis lakon tragedi komedi. Konflik dalan teater randai selalu disajikan dalam bentuk pertarungan (Silek). Secara dramaturgi teatr randai memiliki empat unsur yaitu :
1.      Cerita (Kaba)
Judul cerita pada randai menggunakan nama tokoh utama yang bersumber dari cerita lama ataupun baru. Isi ceritanya ada yang kisah nyata ataupun cerita fiktif.
2.      Dialog dan Akting
Dialog randai menggunakan bahasa rakyat minagkabau. Pengucapan dialog menggunakan irama pantun yang diikuti gerak. Dialog antar tokoh seperti berbalas pantun. Akting teater randai berdasarkan pada gerak tradisi Minagkabau, yaitu balabeh pada silat. Balabeh pada silat adalah gerak sebslum tangkap lapeh atau pertarungan. Akting tokoh dimainkan dalam lingkaran gelombang.
3.      Gurindam (Dendang)
Gurindam adalah narasi pengantar perpindahan adegan dan setting pada teter randai. Gurindam merupakan cerita yang disampaikan oleh seolah pandendang. Gurindam brfungsi sebagai perpindahan adegan, penggambaran setting dan awalan daripada kisah sebelum masuk akting. Setiap gurindam disertai dengan gerakan dan gelombang.
4.      Gelombang
Gelombang adalah gerakan melingkar yang disertai tepukan paha, tangan dan galembong. Gelombang berfungsi sebagai transisi dari satu adegan ke adegan berikutnya. Gelombang juga merupakan unsur musik di dalam pertunjukan teater randai, dimana tepukan paha, tangan dan galembong menghasilkan bunyi yang mengandung ritme

E.     Perkembangan Randai
Randai awalnya dimaikan oleh masyarakat Sumatera Barat, tetapi sekarang randai juga dimainkan oleh beberapa daerah seperti Kuantan, Singingi, tapi sekarang pertunjukan randai ini sudah jarang dipertunjukan oleh masyarakat.
Sekarang ini randai merupakan sesuatu yang asing bagi para pemuda pemudi, hal ini  dikarenakan bergesernnya oriental kesenian atau kegemaran dari generasi tersebut.
F.      Randai di Nagari Paninjauan
Perkembangan Randai di Nagari Paninjaun saat ini beruntung masih ada pelatihannya. Saat ini latihannya diadakan setiap satu kali dalam seminggu. Syukur masih ada anak- anak muda yang berinisiatif untuk mengikutinya. Namun, itupun bagi yang tertarik dan tidak seberapa. Pada umumnya pemuda yang tertarik ini adalah kalangan anak laki-laki
Namun, latihan randai yang memang rutin satu kali seminggu ini jarang sekali ditampilkan. Randai jarang ditampilkan karena durasi yang sangat lama dan lumayan sulit bagi anak anak muda zaman sekarang untuk memahami pesan-pesannya.
G.    Penyebab Randai Hampir Terlupakan
Penampilan randai jarang dipentaskan selain karenan lama dan sulit dihayati anak muda, juga karena tertandingi oleh kemajuan teknologi. Perkembangan zaman yang semakin canggih membuat kesenian tradisional ini hampir terlupakan. Seperti handphone, android, yang bahkan bisa dimiliki anak kecil, motor yang juga dapat dikendarai anak kecil. Ditambah lagi sikap anak muda yang modern dan cenderung tidak menyukai tradisional. Padahal, jika dilihat bermain bermain android dan motor itu lebih banyak dampak buruknya. Maka daripada itu, lebih baik jika kita melelstarikan kesenian tradisional.
H.    Solusi
Kesenian tradisional itu unik, untuk menjaga keunikan itu kita harus melestarikannya. Cara melestarikannya, kita bisa sejenak meninggalkan huru haranya zaman sekarang dan mencoba keunikan randai ini. Jika sudah menemukan titk kesenangannya, maka kita sudah mulai berhasil melestarikannya walau secara perlahan-lahan



BAB 3
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Randai adalah kesenian adat minangkabau yang sudah lama tidak dipentaskan. Penyebabnya adalah kemajuan teknologi yang lebih menarik perhatian anak muda zaman sekarang. Seperti di Kenagarian Paninjauan yang jarang ditampilkan walaupun latihannya masih berlangsung. Kondisi ini bisa membuat kesenian ini lama-kelamaan terlupakan.
Oleh karena itu, kita harus melelstarikan kesenian tradisioanal ini. Cobalah untuk sejenak meninggalkan huru hara kecanggihan zaman sekarang demi kelestarian adat minangkabau ini
B.     Saran-saran
Randai di Nagari Minang ini hampir terlupakan maka untuk itu perlu diadakan pelatihan khusus agar randai tidak hanya tinggal nama. Selain itu, untuk randai ini sendiri perlu diadakan perlombaan tingkat nagari maupun tingkat kabupaten. Agar minat para pemuda pemudi terpacu dengan diadakan perlombaan tingkat daerah.Dalam pembuatan makalah ini penulis mamiliki banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi isi makalah. Maka dari itu, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA


A.Z, Yum. Budaya Alam Minangkabau Untuk Kelas IV. Angkasa Raya.
Http://ewintribengkulu.blogspot.com>2012/10 (diambil pada tanggal 3 Maret 2017 pukul 21.05 WIB)
Http://m.kompasiana.com>atjeh>randai-teater-rakyat-minangkabau (diambil pada tanggal 3 Maret 2017 pukul 20.45 WIB)
Http://www.kabaranah.com>knowledge>pengertian-randai-sebagai-kesenian-khas-minangkabau (diambil pada tanggal 28 Februari 2017 pukul 17.00 WIB)
Http://zalmonguchi.blogspot.com>2013/03 (diambil pada tanggal 3 Maret 2017 pukul 20.30 WIB)




yaa, mungkin hanya itu saja yang saya post kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi teman- semua. saya mohon maaf jika ada kesalahan karena ini blog pertama saya.
wassalamu'alaikum Wr. Wb.